Adab Ziarah Kubur - Ziarah kubur merupakan salah satu amalan yang disyari’atkan dalam pedoman Islam. Amalan ini dicontohkan Rasululloh SAW semasa hidupnya. Dalil yang menyatakan ajara ini yakni sebuah hadist yang berasal dari Buraidah Ibnul Hushaib RA, di mana Rasulullah SAW pernah bersabda, bahwa “Dahulu saya larang kalian berziarah kubur, maka ketika ini berziarahlah!”.
Selain mempunyai skor ibadah, ziarah kubur ternyata juga memdiberikan 2 manfaat sekaligus, yaitu untuk mengingatkan orang yang hidup akan adanya pemutus kenikmatan (kematian) dan untuk memdiberikan doa keselamatan pada sang mayit.
Adapun semoga ziarah kubur menjadi suatu skor ibadah dan sanggup memdiberikan manfaat, maka seseorang yang menunaikannya haruslah memahami dan menerapkan apa saja yang menjadi sopan santun ziarah kubur.
Rasululloh SAW hanya mengajarkan bagi kita, bahwa barang siapa yang memasuki area pekuburan, maka disunahkan bagi kita untuk mengucapkan salam dengan suara sebagaimana diberikut:
Dari Buraidah RA, lampau Rasulullah SAW mengajarkan para shahabat, kalau mereka keluar menuju pemakaman, hendaklah mereka mengucapkan salam:
Dari Basyir bin Khashashiyah RA : “Saat Rasulullah tengah berjalan, dia tiba-tiba melihat seseorang menggunakan stangguh berjalan di antara kuburan dengan. Sekadab itu Rasulullah bersabda : “Hai pemakai stangguh, lepaskan stangguhmu!” Lalu orang itu melihat orang yang meneriakinya. Sekadab kemudian ia mengenali bahwa orang itu yakni Rasulullah, sehingga ia kemudian melepas stangguhnya dan melemparkannya”.
Dari Abu Hurairah RA, dia berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Sungguh! Apabila seorang di antara kalian duduk di atas bara api, sehingga bara api itu memperabukan baju dan menembus kulit kalian, itu akan ludang keringh baik dibandingkan kalian duduk di atas kuburan”.
“Aisyah RA berkata bahwa Rasululloh kadab berdoa, dia tidak menghadap kuburan, alasannya yakni dia melarang sholat dengan menghadap kuburan. Sedangkan doa yakni intisarinya sholat.”
Nah, itulah beberapa sopan santun ziarah kubur yang seharusnya kita pahami sebelum mengunjungi makam dari sanak saudara kita yang telah berpulang menlampaui kita. Semoga dengan memahami adab-adab tersebut, ziarah kubur yang kita lakukan sanggup berskor ibadah sehingga kita sanggup memetik pelajaran berharga dari padanya. Salam!
Selain mempunyai skor ibadah, ziarah kubur ternyata juga memdiberikan 2 manfaat sekaligus, yaitu untuk mengingatkan orang yang hidup akan adanya pemutus kenikmatan (kematian) dan untuk memdiberikan doa keselamatan pada sang mayit.
Adapun semoga ziarah kubur menjadi suatu skor ibadah dan sanggup memdiberikan manfaat, maka seseorang yang menunaikannya haruslah memahami dan menerapkan apa saja yang menjadi sopan santun ziarah kubur.
Adab Ziarah Kubur
Sedikitnya kami telah merangkum adanya 9 sopan santun ziarah kubur dari beberapa hadist sohih yang terperinci sanad-nya. Kesembilan sopan santun dan tata cara ziarah kubur tersebut antara lain:1. Mengingat Tujuan Utama Berziarah
Adab pertama yaitu kita hendaknya selalu mengingat apa tujuan utama kita melaksanakan ziarah kubur. Tujuan utamanya tentu yakni untuk mengingatkan kita akan adanya masa dimana kita mati. Dengan selalu mengingat tujuan ziarah kubur, maka sepulang menunaikannya kita akan sanggup mengambil pelajaran berharga dan memperbaiki kualitas keimanan kita. Hal ini sebagaimana sebuah hadist yang diriwayatkan Ibnu Mas’ud diberikut ini:“Karena pada ziarah ada sebuah pelajaran dan peringatan akan alam abadi dan menciptakan zuhud pada dunia”.
2. Tidak Boleh Menyengajakan Safar Hanya untuk Berziarah
Dewasa ini, sebagian umat muslim sering menyengajakan bepergian jauh (safar) untuk tujuan menziarahi kubur dari kerabat atau seseorang yang dianggap suci. Padahal, kudang keringasaan ini bergotong-royong yakni kudang keringasaan yang tidak tepat. Menurut sabda Rosululloh, safar atau perjalanan jauh dalam rangka ibadah hanya diperbolehkan untuk mengunjungi 3 masjid, yaitu Masjidil Harom, Masjid Nabawi, dan Masjidil Aqsho.3. Mengucapkan Doa Salam ketika Masuk Kompleks Pemakaman
Ada banyak hal yang tidak diajarkan Rasululloh dalam perkara amalan ziarah kubur tapi diada-adakan sebagian muslim. Beberapa amalan tersebut contohnya membaca Surat Yasiin di areal pemakaman, membaca doa ziarah kubur dengan lafal tertentu, dan lain sebagainya. Amalan-amalan menyerupai ini bergotong-royong tidak berskor ibadah dan justru malah sanggup menjadi sebuah dosa.Rasululloh SAW hanya mengajarkan bagi kita, bahwa barang siapa yang memasuki area pekuburan, maka disunahkan bagi kita untuk mengucapkan salam dengan suara sebagaimana diberikut:
Dari Buraidah RA, lampau Rasulullah SAW mengajarkan para shahabat, kalau mereka keluar menuju pemakaman, hendaklah mereka mengucapkan salam:
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ لَلاَحِقُوْنَ نَسْأَلُ اللهَ لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِيَةَ
“Keselamatan atas penghuni kubur dan para mu’minin dan muslimin. Semoga Allah senantiasa merahmati orang-orang yang menlampaui kita dan orang-orang kita lampaui. Insya Allah kami akan menyusul kalian. Kami memohon kepada Allah keselamatan atas kami dan atas kalian”.
4. Tidak Memakai Alas Kaki ketika Berjalan di Pekuburan
Adab ziarah kubur yang ketika ini sangat sering diabaikan oleh kebanyakan muslim yakni melepas sendal atau ganjal kakinya ketika memasuki area pemakaman. Padahal, Rasululloh SAW secara tegas telah memerintahkan bagi siapa saja untuk melepas ganjal kakinya ketika berjalan di pekuburan sebagaimana hadist diberikut:Dari Basyir bin Khashashiyah RA : “Saat Rasulullah tengah berjalan, dia tiba-tiba melihat seseorang menggunakan stangguh berjalan di antara kuburan dengan. Sekadab itu Rasulullah bersabda : “Hai pemakai stangguh, lepaskan stangguhmu!” Lalu orang itu melihat orang yang meneriakinya. Sekadab kemudian ia mengenali bahwa orang itu yakni Rasulullah, sehingga ia kemudian melepas stangguhnya dan melemparkannya”.
5. Tidak Duduk Di Atas Kuburan atau Menginjaknya
Area pemakaman yang semakin sempit, terludang keringh yang berada di kota-kota besar menciptakan kebanyakan muslim menduduki atau bahkan menginjak makam lain yang tidak dikenalnya. Padahal hal ini sangat dihentikan dalam sopan santun ziarah kubur yang diajarkan rosululloh. Hal ini sebagaimana hadist diberikut ini:Dari Abu Hurairah RA, dia berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Sungguh! Apabila seorang di antara kalian duduk di atas bara api, sehingga bara api itu memperabukan baju dan menembus kulit kalian, itu akan ludang keringh baik dibandingkan kalian duduk di atas kuburan”.
6. Mendo’akan Mayit Jika Dia Seorang Muslim
Mendoakan mayat juga termasuk salah satu sopan santun ziarah kubur yang dianjurkan. Akan tetapi sopan santun ini dikhususkan bagi mayat yang seorang muslim. Adapun bagi mayat orang kafir, maka sebagai muslim kita tidak diperbolehkan mendoakannya. Untuk bacaan doa ziarah kubur sendiri, Anda sanggup menemukannya pada artikel sebelumnya.7. Adab Ziarah Kubur ketika Berdoa
Adab ziarah kubur ketika mendoakan mayat yakni dengan menengadahkan kedua tangan dengan menghadap kiblat. Kebanyakan kita dalam hal ini sering kali melaksanakan kesalahan, yakni dengan berdoa menghadap kubur dari si mayit. Hal ini sesuai tuntunan Rosululloh SAW dalam hadist diberikut:“Aisyah RA berkata bahwa Rasululloh kadab berdoa, dia tidak menghadap kuburan, alasannya yakni dia melarang sholat dengan menghadap kuburan. Sedangkan doa yakni intisarinya sholat.”
8. Tidak Mengucapkan Al Hujr
Adab ziarah kubur selanjutnya yaitu tidak mengucapkan Al Hujr. Apa al Hujr itu? Al Hujr yakni tindakan yang bathil. Sebagaimana keterangan dari Syekh Al Albani, bahwa tindakan yang bathil ketika berziarah kubur antara lain diberistighotsah pada mayit, berdo’a kepadanya, dan meminta kepada Allah atas perantaranya. Melakukan Al Hujr yakni sebuah kekufuran, oleh alasannya yakni itu kita harus benar-benar menjauhinya.9. Tidak Boleh Meratapi Mayit
Kita boleh menangis ketika berziarah kubur. Rasululloh sendiri pernah menangis kadab menziarahi makam ibunya. Akan tetapi, menangis yang diperbolehkan yakni menangis yang ala kadarnya. Tidak diperkenankan menangis dengan histeris, menyesali mayit, merobek kerah, mencakar-cakar tanah, dan menampar pipi. Menangis yang demikian yakni menangis yang diharamkan.Nah, itulah beberapa sopan santun ziarah kubur yang seharusnya kita pahami sebelum mengunjungi makam dari sanak saudara kita yang telah berpulang menlampaui kita. Semoga dengan memahami adab-adab tersebut, ziarah kubur yang kita lakukan sanggup berskor ibadah sehingga kita sanggup memetik pelajaran berharga dari padanya. Salam!
Advertisement