Sunnah Wudhu - Untuk mendapat wudhu yang sempurna, sebagaimana wudhu yang biasa dilakukan oleh Rasululloh SAW, selain dengan melaksanakan rukun-rukun wudhu secara tertib, kita juga harus melaksanakan beberapa sunnah dalam berwudhu. Apakah yang dimaksud dengan sunnah wudhu itu? Sunnah wudhu yaitu perkara-perkara dalam wudhu yang apabila ia dilakukan, maka akan mendapat keutamaan, sedangkan apabila tidak dilakukan tidak mengurangi keabsahan dari wudhu yang dilakukan. Nah, di kesempatan artikel kali ini kami secara khusus akan membahas perihal apa saja sunnah-sunnah dalam berwudhu tersebut tidak ada yang kurang dengan disertai pendapatnya. Silakan disimak!
Sunnah memakai siwak ketika wudhu berasal dari hadist yang tiba dari Abu Hurairah RA dari Rasulullah SAW, dia bersabda:
Laqith bin Shabarah RA memberikankut ini:
Nah, demikianlah kumpulan sunnah sunnah wudhu tidak ada yang kurang dengan pendapat yang menguatkannya. Semoga bisa memberi manfaat dan sampaikanlah ilmu ini ke sobat dan rekan Anda, supaya mereka juga tahu dan bisa ikut mengamalkannya secara penuh. Semoga memberi manfaat!
Sunnah Wudhu
Banyak muslim yang menganggap bahwa sunnah wudhu hanyalah sebatas mencuci tangan, berkumur-kumur, dan memkebersihankan hidung saja. Padahal ludang kecepeh dari itu, ternyata sunnah dalam wudhu meliputi 10 masalah yang bahkan hingga sekarang masih banyak muslim yang belum mengetahuinya.1. Membaca Basmalah di Permulaan
Sunnah wudhu yang pertama yaitu membaca basmalah di awal permulaan wudhu. Sunnah ini didasari oleh adanya pendapat yang menyebutkan bahwa setiap pekerjaan dan ibadah sebaiknya dimulai dengan bismillah supaya mendapat keberkahan. Dalil tersebut berupa hadist yang diriwayatkan Ibnu Hibban memberikankut ini:“Setiap masalah yang tidak dimulai dengan bismillaahir-rahmaanir-rahiim, maka dia akan terputus. Artinya yaitu kurang barakahnya” (HR. Ibnu Hibban)Ada pula pendapat yang menganggap bahwa membaca basmallah di permulaan wudhu hukumnya wajib. Pendapat ini didasari oleh sabda Nabi memberikankut ini:
“Tidak ada (tidak sah) wudhu bagi yang tidak menyebut nama Allah knorma dan sopan santun berwudhu.” (HR. Ibnu Majah, At-Tirmidzi, dan Abu Dawud)
2. Memakai Siwak (Kayu Aroq)
Sunnah wudhu memberikankutnya yaitu memkebersihankan gigi dan lisan memakai siwak. Apakah siwak itu? Siwak yaitu serat kayu aroq yang sanggup dipakai untuk memkebersihankan rongga lisan dengan cara menggosoknya. Siwak merupakan sikat gigi tradisional yang mempunyai banyak keutamaan, termasuk jikalau dipakai setiap kali berwudhu.Sunnah memakai siwak ketika wudhu berasal dari hadist yang tiba dari Abu Hurairah RA dari Rasulullah SAW, dia bersabda:
“Seandainya tidak menyusahkan umatku tentulah saya telah perintahkan mereka bersiwak bersama setiap wudhu.”
3. Membasuh Tangan
Membasuh telapak tangan hingga ke pergelangan juga termasuk sunnah wudhu yang dilakukan pada permulaan wudhu. Sunnah ini didasari oleh riwayat dari Aus bin Aus Ats-Tsaqafi RA yang berkata:“Aku melihat Nabi Shallallahu alaihi wa sallam berwudhu, maka dia Shallallahu ‘alaihi wa sallam mencuci dua telapak tangannya sebanyak tiga kali”. (HR. Ahmad dan Nasa’i)
4. Menyela-nyela Jari
Saat membasuh tangan, disunnahkan pula untuk menyela-nyela jari supaya kebersihan dari kotoran. Sela-sela jari memang daerah berkumpulnya daki, terludang kecepeh bila kita sehabis bekerja. Adapun pendapat yang mendasari sunnah ini yaitu hadist yang diriwayatkan olehLaqith bin Shabarah RA memberikankut ini:
Ya Rasulullah, jelaskanlah padaku perihal (tatacara) wudhu?" Beliau Saw bersabda, "Sempurnakanlah wudhu dan sela-selailah antara jari-jari, serta kuatkanlah dalam memberikanstinsyaq (menghirup air dengan hidung), kecuali jikalau kau berpuasa." (HR Abu Dawud)Atas dasar hadist ini, maka menyela-nyela jari juga sunnah dilakukan pada jari-jari kaki.
5. Kumur dan Berintinsyak
Berkumur kumur dan memberikanntinsyak dimaksudkan untuk memkebersihankan rongga lisan dan hidung. Berkumur-kumur dikerjakan hingga menyentuh mula dan akar tenggorokan. Sementara istinyak dikerjakan dengan memasukan air ke dalam hidung dan mengeluarkannya. Berkumur dan memberikanntinsyak sebaiknya dilakukan secara berbarengan sebanyak 3 kali.[Baca Juga : Tata Cara Wudhu yang Benar]6. Tastlis
Apakah yang dimaksud dengan tastlis? Tastlis yaitu mengulang setiap gerak basuhan dalam wudhu (baik yang merupakan rukun, maupun yang bersifat sunnah) sebanyak 3 kali. Tastlis termasuk sunnah wudhu sebab didasari adanya hadist yang bersumber dari Utsman RA.Utsman RA berkata "Maukah kalian saya perlihatkan cara berwudhu Rasulullah?" Kemudian dia berwudhu dan masing-masing anggota wudhu dibasuh sebanyak 3 kali. (HR Muslim)
7. Membasuh Telinga
Membasuh indera pendengaran kanan dan kiri merupakan sebagian sunnah wudhu yang diajarkan oleh Rasululloh. Adapun caranya telah dijelaskan dalam hadist yang diriwayatkan Ibnu Abbas memberikankut:“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengusap cuilan dalam kedua telinganya dengan kedua jari telunjuknya dan kedua ibu jari mengusap cuilan luar telingaa. Jadi, dia mengusap cuilan luar dan dalam dari dua telinga.” (HR. Ibnu Majah)
8. Menyela-nyela Jenggot
Bagi Anda yang berjenggot, disunnahkan pula untuk menyela-nyela jenggot Anda memakai jari knorma dan sopan santun sedang membasuh muka ketika berwudhu. Sunnah ini didasari oleh riwayat Utsman RA yang menyebutkan bahwa:“Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ada menyela-nyela jenggotnya” (HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi).Cara menyela-nyela jenggot knorma dan sopan santun berwudhu yaitu dengan meraup air dan meletakannya di bawah dagu, gres kemudian menyela dagunya yang berjenggot memakai jari.
9. Menberlalu dan silamkan cuilan Kanan (Tayyamun)
Menberlalu dan silamkan cuilan badan kanan dari cuilan badan kiri juga termasuk sebagai sunnah berwudhu. Sunnah ini didasari pendapat hadist yang berasal dari Ibnu Abbas RA. memberikankut ini:"...Kemudian dia mengambil seciduk air kemudian membasuh tangan kanannya. Kemudian mengambil seciduk air untuk membasuh tangan kirinya. Kemudian mengusap kepalanya. Kemudian mengambil seciduk air yang terhampar di bawahnya dan membasuh kaki kanannya, kemudian menciduk lagi guna membasuh kaki kirinya..." (HR Bukhari)
10. Membaca Doa
Dalam kitab bidayatul hidayah karangan Imam Ghozali, dijelaskan bahwa setiap gerakan mengusap anggota wudhu, mulai dari tangan hingga kaki, hingga setelah wudhu, disunnahkan bagi kita untuk membaca doa-doa sebagai bentuk dzikir kepada Alloh. Bagi Anda yang belum hapal lafal doa-doa tersebut, Anda bisa menuju artikel kami yang membahas doa-doa gerakan dan doa setelah wudhu di artikel ini.Nah, demikianlah kumpulan sunnah sunnah wudhu tidak ada yang kurang dengan pendapat yang menguatkannya. Semoga bisa memberi manfaat dan sampaikanlah ilmu ini ke sobat dan rekan Anda, supaya mereka juga tahu dan bisa ikut mengamalkannya secara penuh. Semoga memberi manfaat!
Advertisement